Kesenian Masyarakat Desa Mekarbuana

 


Narasumber :

Qasidah, Organ tunggal, dan Jaipong. Merupakan kesenian yang berada di Desa Mekarbuana, Kec. Tegalwaru, Kab. Karawang.

A.      Qasidah

Qasidah merupakan seni suara yang bernapaskan Islam, yang diiringi dengan Waditra berupa beberapa buah rebana dan kecrek, di mana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Qasidah biasanya diadakan di acara seperti Pernikahan, mauludan, dan semacamnya.

" Qasidahan sudah ada dari jaman nenek moyang . Qasidahan biasanya di dilestarikan oleh para santri maupun ibu ibu pengajian". Alasannya karena daerah tersebut mayoritas penduduknya santriwan dan santriwati .

Cara masyarakat memperkenalkan kesenian daerah Loji keberbagai daerah lain dengan cara mempublikasikan nya di media sosial . Yang tadinya anak anak remaja lebih sering berkumpultanpa tujuan yang jelas, namun dengan adanya qasidah, anak anak remaja sekitar menjadi lebih positif yaitu seperti berlatih qasidah, dan semacamnya.



B.      Organ Tunggal

Organ Tunggal adalah pertunjukkan musik di panggung yang menampilkan musik hiburan jenis pop dan dangdut. Yang biasanya dipentaskan pada momen-momen tertentu, seperti pada hajatan pernikahan atau pesta lainnya. Selain dipentaskan di atas panggung, kesenian musik Organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu.   Kesenian ini bukanlah organisasi atau group musik dalam arti konvensional dan merupakan salah satu pertunjukkan seni musik dengan menggunakan media sebuah organ. Organ Tunggal sendiri  membutuhkan beberapa alat, seperti Organ/alat musik besar seperti keyboard, speaker, mic, dll.

Bentuk usaha organ tunggal merupakan usaha hiburan yang bisa dibilang murah dan juga merupakan hiburan yang meriah, dan yang paling penting hiburan ini adalah hiburan yang sangat jarang terjadi konflik di acaranya.

C.      Tari Jaipong

Jaipong adalah sebuah jenis tari tradisional masyarakat sunda berasal dari wilayah Karawang, tari jaipong merupakan tarian turun temurun yang sudah ada sejak dahulu. Tari jaipong menjadi salah satu ikon untuk memperkenalkan kebudayaan Jawa barat selain sebagai wujud kebudayaan, tari jaipong juga kerap menjadi hiburan masyarakat salah satu daerah yang masih di lestarikan yaitu di daerah Loji. Akan tetapi seiring perkembangan zaman mayoritas masyarakat sendiri sudah jarang melestarikan, karena mayoritas warga juga kebanyakan santri yang mondok.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh narasumber alasan anak ponpes tidak memilih jaipongan karena malu dan juga mayoritas disini santri, mereka terbiasa menggunakan pakaian tertutup dan di dekat lokasi Curug Cigentis terdapat Pondok Pesantren. Dimana pondok pesantren tersebut lebih mengarah ke kegiatan islami seperti kesenian Qasidah.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.